LIGAPROFIT – BPD Awareness Month: Bongkar 5 Gejala Mencolok dari Borderline Personality Disorder (Hindari Self-Diagnosis!)

Di momen Borderline Personality Disorder (BPD) Awareness Month yang diperingati setiap bulan Mei, yuk kenali lebih dalam apa itu BPD beserta ciri-cirinya, supaya kita makin sadar pentingnya menjaga kesehatan mental.

Pernahkah kalian merasakan ledakan emosional yang begitu intens, penuh ketakutan ditinggalkan, serta suasana hati berubah drastis hanya dalam hitungan jam? Jika iya, tenang kalian tidak sendiri. Banyak orang pernah mengalami gejala emosional yang serupa, meski dalam intensitas yang berbeda-beda.

Namun, jika pola-pola tersebut terasa ekstrem, berulang, bahkan sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, bisa jadi itu adalah bagian dari kondisi psikologis yang lebih kompleks, salah satunya adalah BPD. Di sinilah pentingnya edukasi—dan itulah mengapa setiap bulan Mei diperingati sebagai BPD Awareness Month secara khusus dan Mental Health Awareness Month secara umum. Ini adalah momen untuk meningkatkan kesadaran sekaligus menghapus stigma seputar gangguan kepribadian BPD.

Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa harus bulan Mei? Begini ceritanya: Bulan Mei ditetapkan sebagai BPD Awareness Month (Bulan Kesadaran Borderline Personality Disorder) secara resmi pada 1 April 2008, melalui Resolusi DPR AS 1005. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari sidang kongres NEABPD (National Education Alliance for BPD) yang diadakan pada 8 Mei 2007 untuk mengedukasi para legislator tentang pentingnya memahami BPD.

Penetapan ini bukan sekadar simbolik. Ini adalah panggilan untuk mengenali lebih jauh tentang gangguan ini, menghapus stigma, serta memberi ruang aman bagi mereka yang mengalaminya.

ADVERTISEMENTS



Apa Itu Borderline Personality Disorder (BPD)?

Borderline Personality Disorder (BPD) adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang ditandai oleh pola pikir, perilaku, dan hubungan yang tidak stabil. Orang dengan BPD seringkali mengalami ketidakstabilan emosional yang ekstrem seperti rasa takut ditinggalkan, atau kesulitan mempertahankan identitas diri yang konsisten. Itulah mengapa disebut juga sebagai Gangguan Kepribadian Ambang. Di samping itu, BPD juga rawan salah diagnosis karena gejala-gejalanya yang tumpang tindih dengan gejala gangguan mental lain.

Borderline Personality Disorder Awareness Month

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, diagnosis BPD dilakukan jika setidaknya lima dari sembilan kriteria diagnostik terpenuhi.

Berikut ini adalah lima gejala mencolok dari penderita Borderline Personality Disorder (BPD)  berdasarkan DSM-5 dan referensi dari National Institute of Mental Health (NIH):

ADVERTISEMENTS



1. Ketakutan Berlebihan Akan Penolakan atau Rasa Ditinggalkan

Orang dengan Borderline Personality Disorder (BPD) sangat takut ditinggalkan, baik secara nyata maupun imajinatif. Mereka bisa menjadi sangat gelisah hanya karena keterlambatan balasan pesan atau perubahan kecil dalam sikap orang terdekat. Itulah mengapa terkadang orang dengan gangguan BPD sangat kesulitan menjalin hubungan relasi jangka panjang yang stabil.

Borderline Personality Disorder takut ditinggalkan

ADVERTISEMENTS



2. Memiliki Pola Hubungan yang Tidak Stabil

Orang dengan BPD sering mengalami hubungan yang intens namun tidak konsisten. Mereka bisa sangat mengidealkan seseorang di awal—menganggapnya sempurna atau “penyelamat”—namun bisa berubah drastis menjadi kecewa, marah, atau merasa dikhianati karena hal-hal kecil. Pergeseran dari rasa sayang ke kemarahan ini bisa terjadi sangat cepat, dan sering kali dipicu oleh ketakutan akan ditinggalkan atau disalahpahami. Akibatnya, hubungan personal mereka sering diwarnai konflik serta kesalahpahaman yang berulang.
BPD pola hubungan tidak stabil

ADVERTISEMENTS



3. Citra Diri yang Tidak Konsisten

Penderita BPD sering mengalami perubahan mendadak dalam cara  memandang diri sendiri. Misalnya, pada pagi hari mereka sangat percaya diri dan yakin dapat menyelesaikan pekerjaan atau tugas dengan baik. Namun, hanya karena komentar kecil dari atasan atau teman, mereka bisa langsung merasa gagal total, tidak berguna, bahkan membenci diri sendiri. Perubahan ini biasanya bisa terjadi dalam hitungan jam atau bahkan menit, dan sering kali tidak proporsional dengan pemicunya. Hal inilah yang membuat identitas diri mereka terasa kabur dan terus berubah, tergantung pada situasi atau orang di sekitar.

BPD tidak konsisten

ADVERTISEMENTS



4. Memliki Kecenderungan Akan Perilaku Impulsif serta Berisiko

Orang BPD sering kesulitan mengendalikan dorongan sesaat, terutama saat emosi mereka memuncak. Hal ini bisa terlihat dari perilaku seperti mengemudi secara sembrono, konsumsi alkohol atau obat-obatan berlebihan, belanja tanpa kontrol, melakukan aktivitas seksual yang berisiko, atau bahkan makan secara kompulsif. Tindakan-tindakan ini biasanya dilakukan sebagai pelarian dari rasa hampa, marah, atau cemas, tapi efeknya justru memperburuk kondisi emosional mereka.

BPD Impulsif

ADVERTISEMENTS



5. Perilaku Melukai Diri Sendiri

Penderita BPD sering menunjukkan perilaku menyakiti diri, seperti menyayat kulit, membenturkan kepala, atau menyimpan pikiran untuk melenyapkan diri sendiri. Tindakan ini biasanya muncul sebagai cara mereka meredakan rasa sakit emosional yang sangat intens atau perasaan hampa yang sulit dijelaskan. Meski terlihat sebagai upaya mencari perhatian, sebenarnya ini adalah tanda serius bahwa mereka sedang sangat kesakitan dan membutuhkan bantuan profesional.

BPD melukai diri sendiri

STOP Self Diagnose!

Informasi ini memang penting untuk meningkatkan kesadaran, tapi mengenali gejala bukan berarti kalian bisa langsung menarik kesimpulan sendiri. Borderline Personality Disorder adalah kondisi yang kompleks dan hanya bisa didiagnosis secara akurat melalui evaluasi menyeluruh oleh tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater.

Diagnosis yang keliru bukan hanya menyesatkan, tapi juga bisa memperburuk kondisi mental dan menghambat proses pemulihan. Jadi, jika kalian atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda serupa, segera konsultasikan ke ahli kesehatan jiwa yang berpengalaman.

Kesadaran Adalah Awal Pemulihan

Bulan Mei sebagai BPD Awareness Month adalah momen penting untuk menyuarakan pemahaman, bukan penghakiman. Mengenali tanda-tanda dari sumber kredibel membantu kita membuka jalan menuju lingkungan yang lebih suportif serta bebas dari segala stigma.

Jadi, sekali lagi, bila kalian merasa mengalami hal-hal yang mirip dengan ciri-ciri di atas, jangan diam saja, ya. Langkah paling bijak adalah menemui  profesional mental health. Ingat, kalian tidak sendiri, dan bantuan itu akan selalu ada.

Mari bersama-sama mendukung pemulihan mereka yang hidup dengan BPD—lewat empati, edukasi, dan ruang aman untuk bicara. Bagikan artikel ini agar semakin banyak yang peduli. Karena kesehatan mental adalah hak semua orang, dan kesadaran adalah langkah pertama menuju hidup yang lebih baik.


Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top